Kamis, 18 Maret 2010

seragamku, seragammu (bedanya apa?)

jumat pagi ini bangun sungguh sangat nikmat, mensyukuri udara yang sangat sejuk dan sinar mentari yang menghangatkan tubuhku. teringat mimpi semalam yang sungguh seperti nyata. saya dilantik menjadi menteri penerangan (emang ada ya kementrian itu) oleh bapak presiden kita tercinta. aneh memang, bahkan masyarakat pun kaget dan bertanya-tanya. kok saya ditunjuk menjadi menteri ??. hmmm tak mau berandai-andai, tak mau melamun jauh, hanya menarik nafas dalam-dalam dan tersenyum seperti biasa. semoga hari ku indah seindah senyumnya yang terlihat untuk pertama kali di pagi tadi saat ku buka kelopak mataku.

jadi teringatku tentang seragam kebesaran para mentri dan orang-orang hebat di atas sana, bangga nya mereka menggunakan itu. sama bangganya saat ku mulai memakai seragam putih abu dahulu, saat ku mulai memakai seragam paskibra. bagaimana dengan anda? seragam apa yang anda sangat sukai dan pernah menggunakannya?

kita setiap saat melihat berbagai macam seragam, ada seragam orange yang digunakan pahlawan kebersihan kita, atau seragam ijo loreng yang digunakan petugas terhormat kita. teringat dulu saat menggunakan seragam kebersihan, bangga nya luar biasa. menjadi petugas kebersihan dengan seragam putih biru. masih teringat olehku berapa banyak keringat menempel pada seragam tersebut, keringat ikhlas dan kerja keras seorang anak desa yang mencari peruntungan di kota. keringat seorang pekerja keras dengan cita-cita yang amat sangat tinggi, meskipun selalu sadar diri dengan latar belakang yang mungkin jauh diperkirakan tetangga sekampung. meskipun seragam putih biru tersebut sudah entah kemana, semenjak perbaikan kehidupan dan berbedanya pekerjaan yang tidak memungkinkan lagi untuk menggunakannya. dengan seragam-seragam itu, banyak kisah sedih, pilu, dan indah yang selalu melekat pada hati dan ingatan kita.

apa sih bedanya 'dia' dengan pakaian lainnya? bahan dasarnya sama-sama dari kain kan?

hmmm itulah bedanya 'dia'. seragam merupakan identitas seseorang baik pendidikan, agama, pekerjaan bahkan pergaulan. dengan seragam tersebut, seseorang yang menggunakannya bisa saja bangga yang teramat sangat, namun ada juga yang malunya setengah mati.

namun tahukan anda, jika Tuhan tidak pernah membeda-bedakan umatnya. apalagi hanya dengan secarik kain yang berbentuk 'seragam'. entah seragam petugas kebersihan ataupun seragam para mentri. dalam pandangan Tuhan, yang membedakan adalah seragam yang menempel di hati. hati setiap insan dan iman yang tertanam pada seragam jiwa tersebut.